BREAKING NEWS

Entertainment

Technology

Travelling

Rabu, 07 September 2016

Sejarah Keperawatan

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.
Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali pertama, sejak zaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada). Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga pada  harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman purba dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme, dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa jahat akan menimbulkan kesakitan dan jiwa sehat akan menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat sebagai
ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobatipenyakit dengan menghilangakan pengaruh jahat. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut dengan bantuan priest physician. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta anggota kasih saying yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya ditujukan pada perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones (deaconesses) yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit digunakan sebagai tempat perawatan orang sakit, orang cacat, miskin, dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam diikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan, dan obat-obatan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an dituliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang dikenal dengan nama  Rufaidah.
4. Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi     perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
6. Zaman Sebelum Perang Dunia Kedua
Zaman sebelum perang dunia kedua,pada masa perang dunia ke dua ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu disiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat, dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat  serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon perawat. Florence dalam merintis keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antara Roma dan Turki yang dirawat disebuah barak rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School.
7. Masa Selama Perang Dunia Kedua
Selama masa perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam
 8. Masa Pasca Perang Dunia Dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relative tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk member penyembuhan pada pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promotif, dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kea rah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948, perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas.
            9. Periode Tahun 1950
Pada masa itu perawat sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada system pendidikan. Hal tersebut terbbukti di Negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Dan penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai.
Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa Penjajahan Belanda
Pada masa ini, Negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang bertugas untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda,sehingga akhirnya pada masa Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara ddan dinas kesehatan rakyat. Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak diikuti perkembangan tentang keperawatan.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan saha dalam memelihara kesehatan diantaranya, usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperbaiki kesehatan pada para tawanan.
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
4. Zaman Kemerdekaan
            Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama program studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya ilmu keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbaagi universitas di Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan lain-lain.
Profesionalisasi merupakan suatu proses menuju kea rah professional. Dalam keperawatan proses tersebut diawali dari presepsi pekerjaan yang sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan yang  provisional, demikian juga pendidikan yang dulunya bersifat vokasional kemudian bergeser kearah pendidikan professional melalui pendidikan tinggi keperawatan.
            Setelah lokakarya pada tahun 1983, proses menjadikan diri profesionalsudah mulai dirasakan dengan adanya proses pengakuan dari profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah penting dalam penataan perawat menuju suatu profesi.

Tokoh Keperawatan Dunia yang Menginspirasi

Sejarah keperawatan saat ini tidak lahir begitu saja, namun penuh perjuangan dan banyak perubahan dari masa ke masa. Perubahan dan perkembangan keperawatan tidak terlepas dari tokoh tokoh pendahulu perawat. Tokoh yang paling terkenal dalam dunia keperawatan adalah Florence ningtiangle, namun selain dia ada banyak tokoh yang yang juga sangat berpengaruh di dunia keperawatan, diantaranya adalah Rufaidah Al-Asalmiya, Betty Neuman, Mary Sewall Gardner, dan Faye Glenn Abdellah.

Florence ningtiangle
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – Meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keeperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi.
Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis Wanita.
Pada tahun 1870-an, Linda Richard, “Perawat terlatih pertama Amerika”, berkonsultasi dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali ke Amerika Serikat dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk mendirikan sekolah perawat. Linda Richard menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
Pada tahun 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London.
Nightingale adalah seorang universitas Kristen. Pada tanggal 7 Februari 1837 – tidak lama sebelum ulang tahunnya ke-17 – sesuatu terjadi yang akan mengubah hidupnya: ia menulis, “Tuhan berbicara padaku dan memanggilku untuk melayani-Nya.”

Rufaidah Al-Asalmiya
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Semoga sekelumit kisah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang orang-orang yang berjasa dalam bidang keperawatan. Di Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan tokoh-tokoh keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun dikalangan Negara arab dan timur tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti Sa’ad /  Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada  abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah).
Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
Mary Sewall Gardner
Lahir 5 Februari 1871, Newton, Massachusetts; meninggal 20 Februari 1961, Providence, Rhode Island. Sebagai seorang gadis, Maria Sewall Gardner pindah dengan dia baik-untuk-melakukan keluarga dari Massachusetts ke Providence, di mana dia tinggal dan bekerja sepanjang hidupnya. Gardner dikreditkan ayahnya dan saudara tiri, keduanya pengacara dan hakim, dengan mengajar dia untuk berpikir jernih dan merasa rasa tanggung jawab kewarganegaraan. Pada tahun 1890, Gardner lulus dari Miss Porter’s School di Farmington, Connecticut. Dia memasuki Newport Rumah Sakit Pelatihan Sekolah Perawat ketika ia berusia lebih dari tiga puluh.
Gardner adalah salah satu pelopor Organisasi Nasional Perawatan Kesehatan Masyarakat (NOPHN), yang didirikan pada tahun 1912. Gardner membantu rancangan konstitusi, adalah aktif di dewan direksi pertama, dan berhasil Wald sebagai presiden NOPHN 1913-1916.
Pada tahun 1918, ia menerima posisi perang kepala perawat Komisi Palang Merah Amerika Tuberkulosis untuk Italia untuk mengarahkan upaya Palang Merah selama perang. Dia mungkin paling dikenal karena bukunya, Keperawatan Kesehatan Masyarakat, teks Amerika pertama pada subjek. Dalam pengakuan merintis usaha keperawatannya kesehatan masyarakat, ia menerima gelar master kehormatan itu dari Brown University, Rhode Island. Dia juga menerima Walter Luka bakar Saunders Medal untuk layanan dibedakan untuk keperawatan.

Faye Glenn Abdellah
Faye glenn abdellah lahir tanggal 13 maret 1919 di new York city .bertahun-tahun kemudian,pada tanggal 6 mei 1937 pesawat berbahan bakar hydrogen jerman Hindenburg meledak diatas Lakehurst,New Jesey, di mana abdellah 18 tahun dan keluarganya kemudian hidup, dan abdellah dan adiknya berlari ke tempat kejadian untuk membantu dalam sebuah wawancara dengan seorang penulis untuk wajah perawat, Abdellah bercerita :
“saya bisa melihat orang melompat dari zepellin dan saya tidak tahu bagaimana merawat mereka,sehingga itulah aku bersumpah bahwa saya akan belajar merawat .”
Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dari fiktin memorial hospital school of nursing. sekarang ann mei school of nursing pada tahun 1940. ia sudah cukup untuk berlatih, tapi abdellah percaya bahwa asuhan keperawatan harus didasarkan pada penelitian,bukan jam perawatan. dia melanjutkan sekolahnya dan mendapatkan gelar: sarjana dibidang ilmu keperawatn tahun 1945, gelar master seni di fisiologi pada tahun 1947 dan seorag dokter derajat pada tahun 1955.dengan pendidikan lanjutannya, Abdellha bisa memilih untuk menjadi dokter.namun seperti yang dikatakannya dalam wawancara di muka perawat “saya tidak pernah ingin menjadi MD karena saya bisa melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan,yang merupakan profesi yang peduli”. sebagai seorang perawat terlatih Abdellah berhasil mengelola klinik perawatan primer di yayasan pendidikan anak di New York city dan mengelola obse obstetrics gynecology di Universitas Columbia PresbyterianMedical Center.
Abdellah telah menulis banyak artikel dan urnal-jurnal professional serta beberapa buku termasuk pengaruh nurse staffing pada kepuasan dengan perawatan (1959),pendekatan yang berpusat pasien untuk perawatan (1960),Better Pattient Care melalui perawatan riset (1965, revisi 1986) dan intensive care,Konsep Dan Praktik Perawat Spesialis Klinis (1969).Dia adalah penerima lebih dari 70 penghargaan dan gelar kehormatan dan merupakan sesame dari American Academy of Nursing.Abdellah ditunjuk menjadi keperawatan Hall the Fame di Columbia pada tahu 1999.
Pada tahun 2000 Abdellah dinobatkan menjadi national Women’s Hall of Fame di Seneca,New York.selama Hall of Fame pidato induksinya,Abdellah berkata “kami tidak bisa menuggu dunia untuk berubah …dengan kecerdasan,tujuan,dan Visi mari kita harus memimpin dan mengubah dunia.mari maju bersama….saya janji tidak akan pernah beristirahat sampai pekerjaan saya selesai”. !

Betty Neuman
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian tidak jauh dari Lowell, Ohio.Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermaksud untuk membangun desanya Ohio dan menjadikan latar belakang pada rasa pada kebutuhan penduduk desanya. Betty Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People Hospital School of Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun 1947. kemudian ia pindah ke Los Angles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California ia memegang jabatan penting di Staff Keperawatan Rumah Sakit. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Universitas of california di Los Angles dengan jurusan Psikologi. Dia menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada tahun 1966 dia mendapat gelar Master dibidang Kesehatan Mental, konsultan kesehatan masyarakat pada University of California ia melanjutkan Program Administrasi Pendidikan Tinggi di Ohio University. Dr. Neuman terus menjalankan tugasnya dengan menjadi wakil tingkat international untuk sekolah keperawatan dan sebagai perwakilan latihan pengangkatan model keperawatan.
Dia adalah pelopor dalam Perawatan Kesehatan Mental. Selama karir profesionalnya ia telah dikembangkan secara konstan. Beberapa prestasinya:
  • 1947: Selesai keperawatan dasar dengan kehormatan Masyarakat Rumah Sakit Sekolah Keperawatan, Akron, Ohio, di mana ia mengabdikan dirinya untuk mengajar klinis.
  • 1957: MendapatDerajatDia membantu suaminya untuk membangun dan mengelola konsultasi medis.
  • 1966: Selesai Master Kesehatan Mental dan Kesehatan MasyarakatUniversitasCalifornia Los Angeles (UCLA).
  • 1970: Dibuat model konseptual untuk
  • 1971: Model yang dikembangkan ajaraneksplisitpertama dan praktek untuk konsultasi kesehatan mental, sebelum membuat Sistem Modelinidikutip dalam buku pertamanya, Konsultasi dan Organisasi Masyarakat di Perawatan Kesehatan Mental Masyarakat ..
  • 1972: Publikasi Pertama modelnya.
  • 1985: Dia menerima gelar Ph.D. dalam Psikologi KlinisUniversitasWestern Pacific.
  • 1992: Mendapat gelar doktor Honoris Causis Sastra, di SMA Neuman, di Aston, Pennsylvania.
  • 1998: Mendapat doktor kehormatan Ilmu Pengetahuan Di Universitas Valley State, Michigan.

Kemuliaan Seorang Perawat


Kebanyakan orang menganggap Perawat adalah sosok malaikat , karena dia sungguh berhati mulia membantu orang yang sedang sakit tanpa memandang apapun status orang tersebut. Dia begitu lembut dan sabar dalam merawat pasien. Dia menolong pasien tanpa pamrih. Setiap sentuhan lembut tanganya bagaikan obat yang mengalir kesetiap pembuluh darah dalam tubuh. Keikhlasan hatinya seakan membuat semangat jiwa setiap orang yang sakit. Keramahan kata-katanya membuat keinginan segera lekas sembuh.
Dokter bukanlah perawat, tapi perawat bisa menjadi seorang dokter. Karena seorang perawat lebih dekat dengan seseorang yang membutuhkan jasanya. Itulah cerita tentang seorang "malaikat penolong" .

Dalam melakukan praktik keperawatan tentunya banyak di antara kita menjumpai orang-orang sakit dan ketidakmampuan oleh karena sebab yang disebabkan penyakit.  Orang-orang yang kita temui ini merupakan sesama kita yang memerlukan uluran tangan belas kasih dan keikhlasan kita. Seorang perawat yang memiliki hati yang tulus akan mampu meringankan beban penderitaan orang sakit ini saat dalam pengobatan. Kita tidak sepenuhnya mengetahui kondisi klien apakah dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat memahami meskipun kliennya dalam keadaan sehat namun memerlukan penyadaran mengenai pola hidup yang sesuai dengan kesehatan. Dalam hal ini perawat berperan cukup besar dalam mengatasi ketidaktahuan klien lewat penyuluhan-penyuluhan dalam meningkatkan kepedulian terhadap pola hidup sehat.

Menjadi Perawat merupakan panggilan.
Menjadi seorang perawat membutuhkan kepekaan dan ketajaman hati dalam memahami sesama kita yang membutuhkan perawatan maupun yang tidak memerlukan. Sebagai tenaga profesi yang dibekali ilmu yang tinggi dan profesional, diharapkan perawat mempu mengkaji dan melihat klien tidak hanya sebagai pasien tetapi juga sebagai pasien sendiri, keluarga dan masyarakat secara holistik dan komprehensif. Tentunya bila dilihat profesi ini dalam praktiknya, mempunyai konsep, pola, pemahaman dan pandangan sedikit bahkan jauh berbeda dengan tenaga kesehatan lain dalam melihat sebuah konsep sehat sakit. Kemampuan ini merupakan keistimewaan perawat yang sebenarnya. Menjadi perawat itu merupakan panggilan dengan memperhatikan hal-hal di atas dan tidak semua orang mau dan bisa menjadi perawat yang sesungguhnya.
Perawat memahami kondisi klien yang sesungguhnya karena 24 jam bersamanya.
Mungkin kita pernah merasakan bahwa seolah-olah kita tidak mengetahui kondisi klien kita selama shift dan berfikir dokterlah yang banyak tahu tentang penyakitnya?   No!! tetapi perawatlah yang banyak mengetahui keluhan
dan kondisi klien selama perawatan dan pengobatan! Maksudnya adalah dalam menjalankan praktik keperawatannya selalu berlandaskan citra dan peran perawat profesional. Perawat mendengarkan dan memahami kondisi klien dan mencatatnya, serta mencari solusi permasalahannya disamping pemberian obat kepadanya. Solusi dan tindakan dapat dilakukan secara kolaborasi maupun mandiri. Tentunya dia paham dan mengetahui secara persis klien yang dia rawat selama perawatan sakit.
Dari pengalaman, klien (individu, keluarga, masyarakat/sanak keluarga lain dan orang lain) secara terbuka bercerita tentang kondisi sakitnya pada saat suasana tenang misalnya pada malam hari dimana perawat ada setiap saat pada waktu itu. Perawat hendaknya ada pada saat itu selalu kreatif, meluangkan waktu bersama klien, terbuka dalam mencari solusi permasalahannya. Bisa saja dia perlu kejelasan tentang kondisi penyakit saat ini, bukannya hanya pengobatan. Sebab dia sudah berobat di mana-mana untuk mencari jawaban mengenai kondisi sakitnya saat ini.
Menjadi perawat kita diajarkan untuk sabar dan rendah hati.
Banyak tantangan seorang perawat. Tidak jarang hanya masalah sepele, klien kita bisa saja marah kepada kita. Sebagai seorang perawat yang baik kita tidak mau menjadi tokoh antagonis klien kita. Biasakan minta maaf, sabar, ramah, tidak malu dan senyum meskipun mendapat cercaan. Dalam pekerjaannya perawat selalu bertanya kepada siapa saja baik kepada klien, keluarga, sesama tim, dan lain-lain dalam mencari solusi masalah klien yang dirawat.
Menurut saya tidak ada orang yang marah bila ditanyai kalau caranya kooperatif. Menjadi perawat yang sabar dan rendah hati mendatangkan manfaat berupa ilmu dan secara bijak dalam memutuskan sesuatu.

Perawat tetap dibutuhkan dan ada job sepanjang masa.
Sadar akan bergitu besar dan mulianya peran perawat dalam mengatasi permasalahan klien yang sakit seperti penjelasan di atas, maka profesi ini sangat..sangat.. dibutuhkan di mana pun dan diseluruh dunia. Sebagai seorang perawat yang mencintai pekerjaannya butuh pengorbanan, kerja keras, semangat dan mau belajar dalam mengembangkan dirinya.
Salah satu contoh berdasarkan data hasil penelitian lembaga besar Johnson&Johnson di Amerika sampai 2018 yang akan datang, peluang perawat sangat sangat dibutuhkan seiring dengan dengan peningkatan populasi lanjut usia (lansia), kebutuhan pada setiap jenis fasilitas kesehatan, dan gaji untuk setiap job.
Contoh lain Jepang dengan penduduk 130 juta jiwa memiliki 1,3 juta perawat, sedangkan Indonesia dengan penduduk 240 juta jiwa hanya memiliki perawat sejumlah 624 ribu perawat dengan sebaran 52.000 perawat ada di puskesmas dan 108.000 perawat bertugas di rumah sakit. Disis lain kebutuhan perawat di luar negeri juga masih tinggi. Misalkan di  Quwait, Uni Emirat Arab, Canada, USA, UK, Australia yang setiap tahunnya membutuhkan ribuan perawat setiap tahunnya. Hal ini tidak luput dari rendahnya daya saing tenaga perawat Indonesia sehingga tidak terserap oleh bursa kerja yang ada.
Dari data di atas mau menunjukan kepada kita kulitas dan kuantitas perawat perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dan unggul di berbagai aspek baik ilmu, keterampilan dan semuaya itu akan menjadi baik bila dipoles dengan moral dan ketulusan hati. Saya yakin perbuatan baik dan mulia yang dilakukan dengan tulus akan mendatangkan peluang dan kesempatan perawat kedepannya menjadi profesi yang membanggakan dan diperhitungkan kemampuannya.
Kesimpulan.
Akhirnya mencintai pekerjaan perawat diserahkan kepada individu perawat masing-masing. Memberikan kasih dan cinta kita pada yang membutuhkan melalui profesi ini tidak hanya dibatasi karena peluang dan situasi yang menguntungkan saja bagi kita, mari kita belajar menjadi seorang  yang selalu siap dalam suka maupun duka. Mari kita bangkit terus membenahi dan memperbaiki diri dan tidak berkecil hati, mensyukuri yang kita terima kepada Tuhan. Semoga.
 
Copyright © 2014 Keperawatan. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates